Sabtu, 21 November 2020

Cerpen Pandemi 1

 

Cerpen KBM dimasa pandemi

”Bu, gimana kalau buguru keliling ke rumah kami, belajar  perkelompok, kalau  ibu guru ga  ada motor ga papa saya jemput tiap harinya,” sahut  mamah Roro salah satu  wali kelas mengajukan pendapatnya. sontak  Pak Danu ketua paguyuban menjawab,”Ga bisa bu,nanti kalau buguru  atau anak ada apa- apa saya yang tanggugjawab? Modar saya!” yang lain pun terdiam termasuk aku yang sedari tadi hanya menyimak pendapat pengurus paguyuban yang saling berargumen .

 

 Pagi cerah semangat mengajar selalu membuatku tersenyum menyapa di kelas, dengan gaya yang sudah tidak asing lagi. Apakabar hari ini? Alhamdulillah luar biasa Allahu akbar! sapa kami ketika akan memulai pelajaran. Begitupula ketika akan pulang aku memberikan refleksi penutup agar anak anak selalu mengingat tugas dan apa yang telah dipelajari setiap harinya.

            “Bu guru cara menghitung ini bagaimana? tadi saya sudah ngerti, tapi lupa lagi.”

            “Coba kamu tanya dengan temanmu yang sudah paham, nanti kalau tidak ketemu juga            boleh tanya buguru lagi.”

             “Hmm”Dafa menggaruk garuk kepala yang tidak gatal lalu menghampiri teman yang duduk dibelakang bangku tempatnya duduk. Matematika memang salah satu pelajaran yang kurang disukai anak anak padahal sudah beberapa model yang danggap menarik ditampilkan, mungkin pengaruh kurang memiliki daya konsentrasi yang baik.

Semester dua sudah hampir rampung sebentar lagi akan ujian kenaikan kelas, Diawal bulan sekolah selalu mengadakan rapat dewan guru untuk mengevaluasi kinerja selama beberapa hari yang telah dilakukan.

            “Kita akan meliburkan sejenak beberapa hari mulai besok hingga waktu yang ditentukan ini isi surat perintah dari kepala dinas kita.” Sambil membacakan kelanjutan isi perintah, aku hanya tertunduk diam dengan pena yang masih mengukir kertas menulis notula rapat, terasa sempat bingung dengan surat edaran tersebut, lalu apa yang akan aku lakukan esok dan esok ketika anak anak di rumahkan, terbayag betapa membosankan tanpa tegur sapa dan canda tawa. Sungguh suatu berita duka untuku.Rapat usai aku bergegas kembali kekelas dan mengumumkan  hasil rapat dewan guru.

            “Bu, besok libur ya kan?”

            “Bukan libur, tapi belajarnya di rumah. Nanti buguru akan komunikasi dengan orangtuamu               lewat wa  paguyuban”.

            “Trus bu, ini buku temanya kalau sudah selesai gimana?”

            “Ya, nanti ibu sampaikkan cara belajarnya lewat wa orangtua kalian. “

            “Oh, ya sudah bu Assalamualaikum!’

            “Wa alaikum salam.”

Hari pertama sekolah tutup. Perwakilan paguyuban aku undang untuk memberikan arahan tentang tugas tugas yang haruds dikerjakan di rumah. mulailah di sebut Belajar dari Rumah.Wa paguyuban mulai ramai dengan arahan dan komen masalah pembelajaran. Terasa sekali lelah menghadapinya. Ternyata lebih optimal melayani belajar jarak jauh. Belum lagi jika tugas siswa baru terkirim karena menunggu orangtuanya kembali dari pekerjaan. Aku memahami Karen anak usia Sekolah Dasar tidak semua memegang hp. Sudah hampir satu bulan perjalanan pembelajaran berlangsung, aku merasa ada yang harus dimusyawarahkan untuk menyikapi tentang bagaiman cara belajar selanjutnya agar kegiatan belajar mengajar tidak terputus, Sabtu pagi perwakilan paguyuban yang aku undang dating tapi ada pula wali murid yang datang.

            “Bagaiman ini bu anak – anak  belajarnya, banyak keluhan dari wali murid masalah kuota   internet dan kepemilikan HP yang tidak semua wali murid memiliki HP.” Belum selesai ketua      paguyuban berbicara di sela mamah roro ikut mengaduan keluhannya

            “Iya bu saya juga HP nya rebutan, anak saya ada tiga satu di SD, SMP dan SMA pusing saya            kuota dan HP nya jadi rebutan, sering rebutan”.

             Kalau saya bu tidak punya HP. HP kakaknya kalau ngirim tugas sinyalnya susah  sedangkan           suka dbawa HP nya haduh gimana ini bu “

            Ketua paguyuban menyela “ laah itu kan masalah pribadi ibu, Hpnya jangan dibawa keluar kota dong, lagian cuma ibu saja kan yang HPnya keluar kota ? hehe .yang lain di rumah saja      HP nya “

             “Haduuhh buguru anaksaya susah disuruh ngerjakan tugasnya  malah pengennya main terus             ditambah bangunnya siang , saya jadi malah stress dibuatnya. Gimana ini ya buguru tambah             mamah restu pun yang tak mau kalah mengadukan keluhanya menyambung pendpat wakil pguuban lainnnya

            Sementara aku masih mendengarkan semua keluhan mereka, ketua paguyuban memotong   pembicaraan para wakil paguyunban.

            “Sudah bu ibu begini saja kita tetap belajardengan cara classroom saja karena enak dan        tidak terllu ropot lang sung dapet nilai dari buguru terus bisa saling komentar pendapat dan        tugas  dan langsung minta penjelasan tentag dari bu guru, “  belum selesi ketua berbicara

            ”Bu, gimana kalau buguru keliling ke rumah kami, belajar  perkelompok, kalau  ibu guru ga             ada motor ga papa saya jemput tiap harinya!,” sahut  mamah Roro salah satu  wali kelas mengajukan pendapatnya. sontak Pak Danu ketua paguyuban menjawab,”Ga bisa bu,nanti         kalau buguru  atau anak ada apa- apa saya yang tanggugjawab? Modar saya!” yang lain pun        terdiam termasuk aku yang sedari tadi hanya menyimak pendapat pengurus paguyuban yang    saling berargumen  Sudah coba gimana pendapat buguru aj dulu ni

Akupun mulai mendapat kesempatan berbicara

            “Baiklah saya ambil jalan tengahnya saja. Mengingat dilarang ada pertemuan maka  kelas kita             belajar dengan cara claasroom saja. Kemudian untuk pergantian buku tema diwakili oleh wali          kelas sekalian menukar buku di sekolah kalaupun akan menyerahkan sendiri bisa dijadwal           beberapa orang saja. Sedangkan tugas harian yang di buku tema tetap di kerjkan setiap hari           silahkan pilih mana yang akan dikerjakan tapi sesuai pembelajaran hari itu. sementara itu saja

 Sudah kalau gitu kita ikuti cara buguru saja lebih aman, anak kita belajar di rumah di damping,dan pekerjaannya bisa langsung di koreksi dan di mita penjelasan, sebenarnya memng enak belajr di sekolah tapi giman keadaan memang sedang begini kita tidak bisa salahkan siapa siapa selai berdo’a dan berusaha bagaimana ank kita tetap semangat belajar begitu kan bu?” akupun mengangguk tand sepakat .

 “Gimana ni bu ibu sudah deal kan? masalah Hp yang mamah restu tadi, coba diusahakan kalau tidak ada hp bisa keteman yang terdekat untuk membantu pengiriman tugasnya. hmm hatiku sdikit lega ternyata ketua paguyuban ini memang tidak salah untuk dipilih, mampu menunjukan tanggung jawabnya. Sudah kan bu?”

Akupun menjawabnya “Baiklah kalau begitu kesepakatan musyawarah kita hari ini, semoga semua proses belajar anak anak kita berjalan lancar dan selalu berdo’a agar wabah korona ini segera berakhir ,Memang saya juga agak depresi dengan keadaan ini tapi apa boleh buat harus diterima dan tetap semangat mengajar lewat Media online, biasanya saya menyanyi, mendongeng dan menari tapi kai ini tidak bisa, sungguh sedih jika diutarakan. Baiklah teimakasih atas kehadiran bapak ibu mewakili paguyuban saya ucapkan terimakasih musyawarah hari ini kita tutup . Tanpa bersentuh tangan an memakai kami terasa canggung berucap pamit.

 Waktu berjalan sudah hampir dua bulan pandemic.  Sekolah mengadakan rapat rutin..Ibu kepala sekolah seperti biasa memmberikan info kedinasan. “Di informasikan kepala seluruh lembaga pendidikan   bahwa sekolah yang berada di kabupaten serang boleh mengadakan tatap muka tapi dengan beberapa syarat yang banyak dan semua harus dipenuhi, di antarannya  membuat team kesehatan sekolah dan lain

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jambore GTK 2024 PRAKTIK BAIK

  PRAKTIK BAIK   PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENERAPKAN KONSEP PIRAMIDA TERBALIK UNTUK MENGOPTIMALKAN HASIL PELATIHAN GURU https://...