Leksikon Gim to Gola Gong
Luda Sofiah . lahir di serang 7 februari 1970. Sebelum menjadi PNS saya seorang
ibu rumah tangga biasa dengan kesibukan mengurus rumah dan pekerjaan yang melulu dari halaman depan dalam dan belakang rumah begitu setiap hari berulang tanpa bosan, hingga kejenuhan terasa karena tak memiliki kemampuan bermain ke rumah tetangga apalagi ngobrol, dan kesibukan lain yang saya lakukan di antaranya menjahit baju anak-anak yang kemudian dijual dengan cara kredit pada siapa saja yang berminat, namun dalam perjalanan penjualan saya tidak bisa berjualan karena yang berhutang lebih galak dari yang saya , akhirnya saya berhenti dan hanya menerima yang ingin menjahit saja tapi tidak membuka untuk umum. Hanya yang tahu saja selain menjahit saya membuat dompet dari manik manik juga ikat rambut dari bahan sisa jahitan, kemudian mengikuti kumpulan direct selling apa saja yang penting mendapatkan uang untuk biaya kuliah saat itu di Upi kampus serang dan tahun 2003 lulus , hal lain yang membuat saya lebih suka menyibukan diri adalah menulis buku harian, entah sudah buku ke berapa agenda yang penuh dengan tulisan sejak SMP apapun saya tulis mulai kesedihan, dendam, amarah tapi juga ada suka duka, semua tertuang dan mengalir begitu saja tanpa ada kurasi apalagi protes dari orang lain karena hanya saya yang membaca dan mengulang kembali bacaan tersebut.Seiring
waktu saya di angkat tahun PNS 2008. Awalnya hanya sebagai guru honor yang
waktu itu di singkat GBS (Guru Bantu sekolah) sejak tahun 1997 di SDN Cembeh.
Ketika mendapatkan SK, barulah saya mendapat tugas ke tempat lain yaitu di SDN
Tegal jetak Ciruas. Saya mengajar
sebagai guru kelas. Berbeda dengan sewaktu saya SD III YPWKS di
Cilegon dulu, setiap bidang studi gurunya berbeda. Saya kurang paham di Serang
ini sebagai guru SD adalah guru kelas yang mengajar full di kelas dengan mengampu semua mata pelajaran, kecuali olga dan PAPB atau agama, Jadi semua mata pelajaran harus di kuasai.
Buat saya tak masalah dan saya tak merasa keberatan karena sejak usia SD
saya sudah biasa ikut les nari, Olah raga, Pramuka dan lain lain yang
tidak jauh dengan keahlian seorang guru Sekolah Dasar
Dan sejak menjadi guru saya masih tetap selalu
asik menghabiskan waktu dengan kehidupan saya sendiri. Salah satunya senang berkolaborasi di
antaranya menulis. Tahun 2016 pernah ikut
beasiswa menulis di rumah dunia asuhan gola gong kerjasama kantor bahasa
Banten, ikut grup penyair dan
menerbitkan buku yang terdiri sebanyak 1000 guru dari 3 negara di dalamnya Gerakan menulis seribu guru ini merupakan
komunitas penyair dan pegiat sastra
bimbingan asrizal nur anggotanya penulis
dari berbagai daerah juga 2 negara ( Brunai dan malaysia ) kemudian ikut juga
grup menulis lainnya seperti swadaya menulis
tak heran grup wa di hp saya
kebanyakan grup penulis dan beragam,
karena saya mengikuti pelatihan bareng gratis ini tidak hanya grup menulis
cerpen saja tapi juga membuat puisi dan
pantun. Kegiatan lainnya membuat karya
sendiri dalam bentuk video. Sebagai
anggota saya sering sharing kata berbalas pantun dan menyambung puisi untuk mengasah
keterampilan sesama peserta juga mengasah cara menulis sesuai penulisan ejaan
Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Kemudian jika sudah di kurasi, dibimbing dan diperbaiki ulang kemudian
menerbitkan buku, syarat ketentuan harus di indahkan. Semua mengalami proses
yang cukup lumayan menambah pekerjaan baru, semula saya menganggap iseng tapi
ketika deadline sudah berkumandang rasanya secara paksa. menjadi tugas yang
harus terselesaikan.
Sering
timbul ide dan mengingat apa yang akan saya tulis itu ketika tengah malam
sehingga sering susah tidur dan esoknya bangun kesiangan. Hanya karena ingin
segera menulis semua kata yang beredar di kepala. Karena kalau tidak segera di
tulis , pasti besoknya sudah lupa, apa
saja kata kata di kepala semalam.
Sebagai guru SD saya juga merasa memiliki
tanggung jawab untuk merintis budaya baca siswa, Ketika ada FLSN ada bidang lomba mendongeng, saya mulai
membuat 3 dongeng asal usul kampung Singamerta
edisi bahasa Indonesia dan bahasa jawa serang,
kampung Prisen dan kampung Penggalang cerita ini bersumber dari orang
tua atau sesepuh kampung yang saya dapati dari teman sejawat dan orang sekitar,
dari kumpulan informasi ini saya berusaha menyambung kata kata agar cerita itu
bisa diterima secara akal sehat dan menarik pembaca, memang membutuhkan waktu
yang cukup menguras konsentrasi, butuh pendapat orang lain tentang kisah
dongeng tersebut, pernah saya ikutkan ke tingkat Provinsi dalam rangka Lomba
menulis cerita rakyat 3 bahasa. yaitu
bahasa Indonesia, jawa dan Inggris, tapi saya tidak berhasil menjuarai,
saya merasa kecewa juga, tapi kalah
memang sudah biasa , justru membuat saya lebih penasaran . Kebetulan saya mendapat info ada perlombaan saya coba lagi ikutkan lomba siswa mendongeng tersebut dan
ternyata berhasil mendapat juara 1
Tingkat Provinsi Banten di ajang lomba dongeng basa jawa serang, ini satu
pengalaman yang menarik juga buat saya untuk
terus berlatih menulis. Apalagi
saat ini memang budaya daerah harus di kembangkan
Waktu
terus berjalan, saya tetap asyik dengan kesenangan sendiri, menyendiri di depan
komputer tapi kepala saya melanglang buana kemana mana di dunia maya. Banyak
hal yang saya pelajari apalagi dengan masa PPKM ini tidak bisa kemana mana.
saya semakin asyik bermain dengan jari-jari yang terus menari, berbicara
sendiri di depan webcame, memberikan pembelajaran daring, membuat video belajar
dan terus berkomunikasi dengan beberapa penulis se tanah air. Selain itu juga saya mengikuti program
mendiknas seperti portal guru belajar dan guru penggerak, membuat saya semakin
sendiri tapi tidak kesepian. Tapi
menambah pengetahuan dan wawasan serta teman baru juga sertifikat sebagai bukti
sebagai peserta yang tuntas mengikuti setiap sesi.
Saat ini telah saya telah menulis 21 buku
antologi puisi, pantun dan cerpen. menulis merupakan salah satu bentuk kegiatan
yang positif. Dengan menulis kita bisa
berbagi pengalaman dan pembelajaran di masa datang. Dengan menulis kita bisa
mengolah rasa dan karsa. Menulislah
selama kita memiliki jemari yang masih diberi waktu.
Cukup lumayan iseng yang membuahkan karya, Di
sekolah ada perpustakaan bantuan dari pemerintah saya dipercayakan oleh kepala
sekolah untuk mengurus dan mengelola
perpus sekolah sejak 2010. Dengan demikian saya bisa berkolaborasi dengan dunia
Pustaka. Memiliki kawan pemustaka, mengikuti acara lounching buku Pantun Budaya
Nasional dan saya ikut serta sebagai penulis juga di dalamnya,
secara langsung saya bisa mengunjungi perpusnas RI yang megah bagus.
pengelolaan nya juga baik saya langsung menjadi anggota. tapi untuk di daerah. pengelolaan masih
kurang apalagi tidak adanya tenaga perpustakaan yang tepat. Sehingga untuk
mengembangkan perpustakaan masih belum baik, adakan pembinaan dan bimbingan
tentang pentingnya perpustakaan sekolah
karena banyak buku yang tidak terpelihara apalagi di tata secara
administratif. Saya pernah berharap adakan gerakan budaya baca terutama orang
dewasa sebagai contoh agar membaca masuk dalam budaya karakter di kehidupan
sehari hari Alhamdulillah banyak tahu tentang pengelolaan perpustakaan dan
membuat saya semakin semangat untuk tetap menulis melahirkan cerita pengalaman
yang nanti bisa menjadi pembelajaran di masa datang.
Dan saya akan terus belajar menulis dan
menulis bersama teman teman penulis, berbagi wawasan menulis, berkolaborasi
dengan teman teman penulis setanah air, semoga dengan menulis saya bisa berbagi
ilmu dan bermanfaat bagi pembacanya
Luda Sofiah
Serang,
1 September 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar