Artikel
Peningkatan Mutu Sekolah Dasar
Lomba karya tulis ilmiah dalam rangka
HUT PGRI kabupaten Serang 2019
Juara III
Strategi Peningkatan Mutu Sekolah Dasar
Ilmu
pengetahuan merupakan suatu hal yang sangat penting, sebab dengan ilmu yang
dimiliki seseorang, akan menjadi satu indikator yang membedakannya
dengan orang lain, bahkan dengan ilmu pengetahuan itu pulalah yang mengantarkan
seseorang memiliki kedudukan yang tinggi dan mulia, secara
sederhana.
Pandangan
N. Driyarkara SJ : Budi pekerti memiliki arti sebagai tabiat yang kita
maui atau kehendaki sehingga perlu kita bangun secara terus menerus bermodalkan
anasir-anasir warisan yang terbawa dari kelahiran kita. Dalam usaha
membangun tabiat yang kita maui atau kehendaki ini kita juga harus berhadapan
dengan pengaruh-pengaruh lingkungan, sekitar
Perubahan
perubahan tahap petumbuhan dan watak dipengaruhi oleh keseharian seiring
perkembangan kejiwaan anak dikelanjutan hidupnya, maka kita diharapkan selalu
membentengi secara total baik secara fisik, kejiwaan dan kecerdasan, sikap
sosial ahlak maupun spiritual. Memang hal ini tidak mudah karena memerlukan
waktu dan proses yang lama selain berbagai tantangan yang akan dihadap
1. Penguatan
Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar
Pendidikan
karakter sudah pernah diluncurkan sebagai gerakan nasional pada 2010. Namun,
gema gerakan pendidikan karakter ini belum cukup kuat. Karena itu, pendidikan
karakter perlu digaungkan dan diperkuat kembali menjadi gerakan nasional
pendidikan karakter bangsa melalui program nasional Penguatan Pendidikan
Karakter (PPK).
Pendidikan
karakter mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa pada diri peserta
didik sehingga mereka memiliki dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam
kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan warganegara yang
religius, nasionalis, produktif, dan kreatif. penanaman karakter positif
ini sangat diperlukan sejak dini agar bisa menjadi modal mereka dalam
mengarungi perjalanan hidup yang sangat berat
Secara
programatik, adalah usaha bersama semua guru dan pimpinan sekolah, melalui
semua mata pelajaran dan budaya sekolah Pembinaan dan pengembangan
itu terjadi melalui proses aktif peserta didik dalam belajar.,Disiplin dalam
melakukan kegiatan sehari hari mulai dari pembiasaan
dalam tata tertib sekolah, datang ke sekolah hingga pulang sekolah, Pendidikan
budaya dan karakter bangsa diartikan sebagai proses internalisasi serta
penghayatan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang dilakukan peserta didik
secara aktif dibawah bimbingan guru, kepala sekolah dan tenaga kependidikan
serta diwujudkan dalam kehidupannya di kelas, sekolah, dan masyarakat
2.
Menjadikan Sekolah Dasar Negeri sebagai Sekolah Rujukan bagi Sekolah DasarLain
Sekolah
sebagai system sosial pada hakikatnya merupakan susunan dari peran dan status
yang berbeda-beda, dimana masing-masing bagian tersebut terkonsentrasi pada
satu kekuatan legal struktural yang menggerakkan daya orientasi demi mencapai
tujuan tertentu. Tentu saja sistem sosial tersebut bermuara pada status sekolah
sebagai lembaga formal. Sosialisasi dan enkulturasi melalui pendidikan dengan
belajar adat (kebiasaan sosial).
Lingkungan sekolah
merupakan suatu sistem yang terdiri dari sejumlah variabel dan faktor utama
yang dapat diidentifikasi sebagai budaya sekolah, kebijakan dan politik
sekolah, kurikulum formal, dan bidang studi. Variabel dan faktor sekolah
sebagai sistem sosial
Sekolah Dasar
Negeri Tegal jetak tumbuh dan berkembang sejak tahun 1973 telah
menghasilkan lulusan terbilang cukup baik. Menjadi sekolah dan pusat kegiatan
gugus 2 Sebagai central Sekolah Dasar Negeri tegal jetak
mengadakan KKg , musyawarah perkembangan keset araan mutu
sekolah ke sekolah imbas, bekerja sama dengan pihak
berwenang menumbuhkan semangat mendidik yang lebih baik dan berkualitas,mengadakan
Pembinaan, pengembangan dipusatkan di Sekolah Dasar Negeri Tegal
jetak sebagai sekolah inti mendominasi perkembangan pendidikan,kususnya di
kecamatan ciruas dan kabupaten Serang karena selain hasil capaian
kelulusan serta prestasi yang di dapat, sekolah juga menjadi mitra
USAID prioriitas selam 5 Tahun, pemenang pengelolaan perpustakaan
terbaik dan hasilnya di imbaskan kesekolah sekolah yang membutuhkan pengetahuan
tentang pengelolaan perpustakaan serta budaya
membaca .baik di dalam kota atau kabupaten lainnya
1. Implementasi
Manajemen Berbasis Sekolah di Sekolah Dasar
Manajemen
Berbasis Sekolah atau yang lebih kita kenal dengan sebutan MBS
adalah bentuk penerapan otonomi daerah bidang pendidikan sebagai
alternatif baru dalam pengelolaan pendidikan yang
lebih menekankan kepada kemandirian dan kreativitas sekolah serta memberikan
otonomi (kewenangan dan tanggungjawab) lebih besar kepada sekolah, memberikan
fleksibilitas/keluwesan-keluwesan kepada sekolah, dan mendorong partisipasi
secara langsung warga sekolah (guru, siswa, kepala
sekolah, karyawan) dan masyarakat. implementasi manajemen kurikulum dan
pembelajaran juga sebagai awal yang baik untuk menuju sekolah yang efektif
Untuk
mengimplementasikan manajemen berbasis sekolah secara efektif dan efisien,
kepala sekolah perlu memiliki pengetahuan kepemimpinan, perencanaan, dan
pandangan luast tentang sekolah dan pendidikan. Lebih lanjut lagi, kepala
sekolah dituntut untuk melakukan fungsinya sebagai menejer sekolah dalam
meningkatkan proses belajar-mengajar, dengan melakukan supervisi kelas,
membina, dan memberikan saran-saran positif kepada guru. Di samping itu, kepala
sekolah juga melakukan tukar pikiran, sumbang saran, dan studi banding
antarsekolah untuk menyerap kiar-kiat kepemimpinan dari kepala sekolah yang
lain
2. Melaksanakan
kurikulum 2013 di sekolah Dasar
Kurikulum
mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang menempatkan budaya
Indonesia sebagai dasar pengembangan pendidikan Indonesia yang mampu dan
bermanfaat untuk mengembangkan kualitas manusia Indonesia
Beberapa
Pilihan strategi ini dilaksanakan secara simultan, dan harus tergambar dalam
langkah-langkah model pembelajaran berbasis multikultural.
A. Strategi Pencapaian Konsep. Digunakan
untuk memfasilitasi siswa dalam melakukan kegiatan eksplorasi budaya lokal
untuk menemukan konsep budaya apa yang dianggap menarik bagi dirinya dan
selanjutnya menggali nilai-nilai yang terkandung dalam budaya daerah asal
tersebut.agar latar budaya setempat tetap terjaga.
B. Strategi cooperative learning. Dalam
tataran belajar dengan pendekatan multikultural, penggunaan
strategi cooperative learning, diharapkan mampu meningkatkan kadar
partisipasi siswa dalam melakukan rekomendasi nilai-nilai lokal serta membangun
cara pandang kebangsaan, meningkatkan kualitas dan efektivitas proses belajar
siswa, suasana belajar yang kondusif dalam pembelajaran.
C.Strategi analisis sosial . Difokuskan
untuk melatih kemampuan siswa berpikir secara induktif, dari setting ekspresi
dan komitmen nilai-nilai budaya lokal (cara pandang lokal) menuju kerangka dan
bangunan tata pikir atau cara pandang yang lebih luas dalam lingkup nasional
(melalui cara pandang kebangsaan).
D.Strategi analisis nilai, siswa
memiliki keterampilan mengembangkan kecakapan hidup dalam menghormati budaya
lain, toleransi terhadap perbedaan, akomodatif, terbuka dan jujur dalam
berinteraksi dengan teman (orang lain)).
3. Implementasi
Gerakan Literasi di sekolah Dasar
Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi
Pekerti, salah satunya, mengenai kegiatan membaca buku nonpelajaran selama lima
belas menit sebelum waktu belajar dimulai. Kegiatan tersebut adalah upaya
menumbuhkan kecintaan membaca kepada peserta didik dan pengalaman belajar yang
menyenangkan sekaligus merangsang imajinasi.
Sekolah
kami SD Negeri Tegal jetak mendapat Ruang perpustakaanyang dari
dana APBN tahun 2010 terdiri sekitar 6000 buku yang
terdiri dari berbagai jenis,
adapulatambahan baik hibah atau infak dari siswa yang lulus setiap tahunnya,
selain itu pula kumpulan kliping hasil karya siswa di kegiatan pembelajara.n
Beberapa
gerakan literasi yang telah diklakukan di sekolah antara lain
· Memberi
nama jenis tanaman yang ada di sekitar sekolah, selain siswa
mengenal nama nama jenis tanaman, bagi siswa kelas rendah yang masih berlatih
mengeja tanpa bimbingan guru ketika sedang bermain dihalaman sekolah secara
spontan membaca dan mengeja kata sebuah nama yang tertera di batang tanaman
· Pildacil
setiap jum`at pagi dengan menampilkan 2 orang siswa untuk membaca dan berpidato
membaca juz ama atau beberapa ayat pendek selama 15 menit sebelum
belajar di mulai. Membaca senyap, membaca nyaring dan membaca lanjut
bergantianbiasa dilakukan di saat kegiatan berlangsung sesuai kebutuhan langkah
langkah pembelajaran
· Membuat pojok
baca di setiap sudut kelas dengan variasi buku bacaan yang di bawa siswa
dari rumah, tersedianya rak baca di
setiap teras kelas agar warga sekolah bisa membaca di manapun yang dianggap
nyaman
· Saung
baca untuk siswa yang mendapat layanan bimbingan konseling membaca bagi siswa
kelas rendah dan juga dapat digunakan membaca buku dari perpustakan
· Poster
poster jenis baleho atau pamplet gerakan membaca dan pesan moral
serta kata kata bijak yang di setiap tebok gedung yang sesuai dengan
kegunaan ruangan
Mengadakan perlombaan atau mengikuti kompetensi baik di
sekolah maupun luar sekolah seperti acara bulan bahasa, dan hari besar lain
sebagai satrana evaluasi kompetensi hasil belajar diantaranya, mewarnai lomba
puisi, mendongeng, drama, cerita rakyat, cergam, pidato dan
pildacil. mengikuti FLSN dan kompetensi lainnya baik tingkat
kecamatan kabupaten maupun propinsi.
Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk
meningkatkan mutu pendidikan, tentunya di mulai dari kesadaran tinggi serta tanggung jawab dari diri kita, lalu
membias dan jadi panutan untuk terus memperbaiki kekurangan, Terima kasih
semoga bermanfaat.
Biodata
penulis
Luda
Sofiah,S.Pd
ludasofiah@gmail.com
Luda Sofiah,S.Pd Kelahiran Serang,
7 februari 1970 tamat SPG Negeri Serang tahun 1989 melanjukan kuliah
di D2PGSD UPI kampus Serang tahun
2003 menjadi PNS tahun 2008 setelah menjadi tenaga
sukwan selama 11 tahun, melanjutkan S1 STKIP
Sukabumi 2008 dan S1 PGSD UT tamat 2015
Menyukai menulis
membaca membuat cerpen, puisi artikel serta Membaca buku
beberapa penghargaan hasil karya dan pembinaan yang di
dapat, selain, mengajar di SD Negeri Tegal jetak juga pernah menjadi
fasilitator USAID Priorita Banten 2012-
2017, menjadi nara sumber budaya baca dan sosialisasi Pendidikan
,Menulis 14 karya
Buku Antologi cerpen dan puisi ( Bukan
Tanah Jawara Lagi, Puisi 1000 guru ASEAN, Bendera Sepenuh, Tiang, Perempuan di
atas bukit, Hujan da kenangan, Cerpen Bidadari Reza,
Ada Surga di Rumah Kita, 3 Alinea Ayah), Peneroka,Quotes, cerpen pikni ala Pandemi, Pantun budaua Nusantara, Pantun Serinu guru, cerpen Meraih NIP
Luda Sofiah, S.Pd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar